srbnews.id
Kritis dan Membangun

Pendidikan Robotik Perlu Masuk Kurikulum

Jakarta (srbnews.id) – Perkembangan teknologi robotik di Indonesia terus mengalami kenaikan. Hal ini perlu disambut positif oleh dunia pendidikan Indonesia dengan mengenalkan teknologi ini.

Pakar robotika Indonesia Ahmad Ataka Awwalur Rizqi menyampaikan bahwa materi tersebut bisa saja dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan kita saat ini. Pasalnya, para pelajar lebih suka aplikasi riil konsep yang mereka pelajari.  

“Anak sebenarnya akan lebih seneng kalau yang dipelajari itu bisa dia aplikasikan secara riil. Dia bisa melihat robot bergerak. Dia nantinya bisa mengaplikasikan konsep matematika dan sains,” katanya seperti dalam siaran langsung pada kanal Youtube Official PCINU UK, Jumat (8/3/2020).  

Menurutnya, materi tentang robotika sebenarnya sangat bisa diintegrasikan dengan kurikulum. Namun, hal tersebut memang cukup menantang mengingat beban mata pelajaran siswa Indonesia sudah cukup banyak.  

Karenanya, ia melihat alternatif lain dalam pengenalan teknologi robotika ini, yakni dengan pendirian ekstrakurikuler. “Alternatifnya bisa menjadi ekstrakurikuler,” ujar Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Inggris Raya itu.  

Berdasarkan pengalaman dan pengamatannya di Inggris, Ataka mengatakan sekolah biasanya memiliki kerjasama dengan lembaga kursus untuk mengenalkan robotika ke sekolah. Ada kalanya di dalam dan di luar sekolah.

Misalnya saja weekend school, sekolah di akhir pekan. Dalam kegiatan tersebut, guru bertugas membuat ilustrasi, sedang anak didiknya disilakan untuk mengeksplorasi sendiri apa yang telah diperhatikannya.  

Ia mengaku cukup kaget melihat antusiasme anak-anak saat dirinya menjadi tutor pada program robotika di akhir pekan. “Saya menjadi tutor robotika saat weekend. Di situ, saya merasa cukup kaget melihat anak-anak sangat antusias bisa mengikuti sesinya. Saya melihat bahwa robotika bisa diajarkan dari usia dini,” katanya.  

Peneliti posdoktoral di Queen Mary University of London itu juga turut mengenalkan teknologi robotika yang ia kuasai kepada masyarakat Indonesia melalui kanal Youtube yang ia rintis bersama istrinya, yakni Jago Robotika.  

“Kita ingin memberikan akses informasi. Kita di Jago Robotika ada juga kunjungan lab robot,” ujar pria 27 tahun itu.   Ataka melihat sangat perlu memanfaatkan Youtube sebagai sarana edukasi bagi masyarakat Indonesia.

Hal ini juga ia lakukan di tengah kesibukannya sebagai peneliti posdoktoral di Queen Mary University of London guna menyiapkan generasi emas Indonesia di tahun 2045. 

“Nanti generasi muda yang saat ini usia SD (dan) SMP yang akan menjadi wajah Indonesia. Kita memang untuk menyiapkan bonus demografi 2045. Saya melihat Youtube harus dioptimalkan,” pungkasnya.  (Sumber: https://www.nu.or.id/red)

You might also like

Leave A Reply

Your email address will not be published.